Minggu, 22 Maret 2015

RANGKUMAN 1



Artikel Mengenai Struktur Dan Kontruksi Bangunan

1)           Struktur bangunan                                            
Struktur bangunan adalah penopang dari pertimbangan kenyamanan sebuah bangunan.

Pada dasarnya, struktur bangunan dapat dikelompokan ke dalam dua bagian, yaitu:
  1. Struktur pemikul beban bangunan, yang terdiri atas pubdasi dengan segala perlengkapannya
  2. Rangka bangunan, yang meliputi penyangga, lantai, atap, dan bagian-bagian bangunan lainnya.
Struktur bangunan yang baik memiliki 3 (tiga) kategori dasar, yaitu:
  1. Kuat
  2. Aman, dan
  3. Ekonomis
Struktur sebuah bangunan berkisar pada Struktur Bawah, yaitu pondasi, dan Struktur Atas yaitu:
  • Kolom
  • Balok
  • Pelat
  • dan lain-lain
Pada sebuah bangunan terdapat beberapa macam beban yang berpengaruh terhadap kestabilan dan kekuatan bangunan, antara lain:
  • Beban Hidup (Beban Orang, Beban Kendaraan, Beban lain yang sifatnya dapat berubah-ubah besarannya)
  • Beban Mati (Berat Sendiri Bangunan, Beban yang terproyeksi besar bebannya cenderung tetap)
  • Beban Gempa (Beban akibat terjadinya gempa berkaitan dengan ketinggian dan berat bangunan secara keseluruhan)
  • Beban Angin (Beban yang ditimbulkan akibat gerakan angin. Pada bangunan tinggi, beban angin ini sangat berpengaruh karena beban angin diketinggian tertentu tidak akan sama dengan beban angin di ketinggian 1 m)
  • Beban Hujan (Beban yang akan memepengaruhi atap)
  • Beban Gelombang Air Laut (Beban yang berpengaruh terhadap kestabilan bangunan yang diakibatkan air laut. Seperti bangunan dermaga atau breakwater)
  • dan Beban-Beban lain

   Beban ini akan ditopang oleh struktur atas dan disalurkan menuju struktur bawah. Struktur bawah akan berkaitan dengan kondisi tanah. Tanah sebagai penopang bangunan harus diketahui kemampuannya dengan pengujian tanah. Pengujian tanah menggambarkan daya dukung tanah dan variabel-variabel dukung tanah untuk menentukan dimensi struktur bawah terhadap beban yang dimiliki bangunan. Apakah harus menggunakan struktur pondasi dalam (Pancang atau tiang bor) atau cukup menggunakan pondasi pelat.

    Sedikit gambaran tentang perhitungan struktur adalah perhitungan untuk menganalisa beban-beban yang bekerja pada bangunan atau yang mempengaruhi kestabilan bangunan dan menghasilkan output berupa kebutuhan dimensi struktur (baik dimensi balok, kolom, pondasi, tebal pelat beton, kebutuhan penulangan, posisi titik-titik kolom dan grid balok, titik-titik pondasi, apakah perlu menggunakan pondasi telapak atau pondasi pancang, kedalaman pondasi yang efektif, dan lain-lain) yang menghasilkan desain struktur yang Kuat, Aman, dan Ekonomis.

   Struktur bangunan tanpa perhitungan yang tepat akan menghasilkan pemborosan biaya dikarenakan dimensi struktur bangunan yang terlalu besar. Namun yang lebih berbahaya adalah kelemahan bangunan terhadap beban-beban yang bekerja pada bangunan. Oleh karena itu, hindari kontraktor atau konsultan arsitek yang tidak dapat menunjukkan laporan perhitungan struktur bangunan yang akan anda bangun.

2). Kontruksi bangunan

Konstruksi Bangunan terdiri dari dua suku kata yaitu konstruksi (construction) yang berarti membangun.

Bangunan dikelompokkan kedalam 4 kelompok yaitu:
·         Bangunan Gedung yaitu: kantor, rumah sakit, hotel, rumah dan lain-lain.
·         Bangunan Transportasi yaitu: jalan, jembatan, rel kereta api, terminal, pelabuhan, lapanganterbang dan sebagainya.
·         Bangunan Air yaitu: bendungan, saluran irigasi, saluran drainase, bangunan bagi, gorong-gorong dan sebagainya.
·         Bangunan khusus yaitu: anjungan lepas pantai, menara jaringan listrik tegangan tinggi, menara pemancar radio, TV dan sebagainya.
Secara umum konstruksi bangunan harus memenuhi 5 syarat yaitu:
1.      Kuat dan awet, dalam arti tidak mudah rusak sehingga biaya pemeliharaan relatip menjadi murah.
2.      Fungsional, dalam arti bentuk, ukuran dan organisasi ruangan mememihi kebutuhan sesuai dengan fungsinya.
3.      Indah, dalam arti bentuknya enak dipandang mata .
4.      Hygienis, dalam arti sirkulasi udara dan cahayanya cukup sehingga penghuninya merasa nyaman dan sehat.
5.      Ekonomis, dalam arti tidak terdapat pemborosan sehingga pembiayaan menjadi relatif efisien dan efektif.


Sebuah sistem dapat didefinisikan sebagai suatu susunan bagian-bagian yang saling berhubungan atau saling tergantung satu sama lain yang membentuk sebuah kesatuan kompleks dan berlaku untuk satu fungsi. Sebuah bangunan dapat diartikan sebagai wujud fisik dari beberapa sistem dan subsistem yang saling berhubungan, terkoordinasi, terintegrasi satu sama lain sekaligus dengan wujud tiga dimensinya, serta organisasi spasialnya secara utuh.

Ketentuan Performa
·     Kesesuaian struktural, integrasi, dan keamanan Ketahanan, pencegahan, dan keamanan terhadap api Ketebalan konstruksi bangunan yang diizinkan atau yang diinginkan.
·     Pengendalian aliran udara dan aliran panas yang melewati komponen bangunan.
·     Pengendalian migrasi dan kondensasi uap air.
·     Memperhitungkan pergerakan bangunan akibat penurunan tanah, defleksi struktural, dan ekspansi atau kontruksi yang terjadi seiring dengan perubahan temperatur dan kelembaban.
·     Mengurangi kebisingan, isolasi bunyi, dan privasi akustik.
·     Ketahanan terhadap keausan, karat, dan cuaca.
·      Finishing, kebersihan dan ketentuan perawatan.
·      Aman digunakan atau ditempati.


Pertimbangan Ekonomi
·     Biaya awal termasuk material, transportasi, peralatan, dan pekerja
·     Biaya pemanfaatan atau life cycle cost, tidak saja meliputi biaya awal tetapi juga biaya perawatan, konsumsi energi, lamanya masa penggunaan, biaya penggantian, dan bunga investasi bangunan ini.

Praktek Konstruksi
·     Ketentuan keamanan (keselamatan)
·     Toleransi yang diizinkan dan ukuran-ukuran.
·     Kesesuaian dengan standar industri dan asuransi.
·     Pembagian kerja antara kerja lapangan dan kerja kantor.
·     Pembagian pekerja dan koordinasi serah terima bangunan.
·     Batasan anggaran (biaya)
·     Peralatan konstruksi yang dibutuhkan.
·     Waktu pendirian yang dibutuhkan.
·     Persiapan terhadap cuaca buruk.

Senin, 16 Maret 2015

Teknik Sipil B



Artikel Mengenai Struktur Dan Kontruksi Bangunan
1)           Struktur bangunan                                
Struktur bangunan adalah penopang dari pertimbangan kenyamanan sebuah bangunan. Tentunya anda akan merasa khawatir dan tidak nyaman memiliki sebuah bangunan yang mana anda tidak mengetahui seberapa kuat bangunan anda untuk menopang beban orang, peralatan rumah tangga, furniture, kondisi gempa, dan penurunan tanah yang mengakibatkan miringnya posisi bangunan, retak, atau muncul perbedaan elevasi lantai yang berakibat pada pecahnya keramik atau lantai marmer.
Pada dasarnya, struktur bangunan dapat dikelompokan ke dalam dua bagian, yaitu:
  1. Struktur pemikul beban bangunan, yang terdiri atas pubdasi dengan segala perlengkapannya
  2. Rangka bangunan, yang meliputi penyangga, lantai, atap, dan bagian-bagian bangunan lainnya.
Struktur bangunan yang baik memiliki 3 (tiga) kategori dasar, yaitu:
  1. Kuat
  2. Aman, dan
  3. Ekonomis
Struktur sebuah bangunan berkisar pada Struktur Bawah, yaitu pondasi, dan Struktur Atas yaitu:
  • Kolom
  • Balok
  • Pelat
  • dan lain-lain
Pada sebuah bangunan terdapat beberapa macam beban yang berpengaruh terhadap kestabilan dan kekuatan bangunan, antara lain:
  • Beban Hidup (Beban Orang, Beban Kendaraan, Beban lain yang sifatnya dapat berubah-ubah besarannya)
  • Beban Mati (Berat Sendiri Bangunan, Beban yang terproyeksi besar bebannya cenderung tetap)
  • Beban Gempa (Beban akibat terjadinya gempa berkaitan dengan ketinggian dan berat bangunan secara keseluruhan)
  • Beban Angin (Beban yang ditimbulkan akibat gerakan angin. Pada bangunan tinggi, beban angin ini sangat berpengaruh karena beban angin diketinggian tertentu tidak akan sama dengan beban angin di ketinggian 1 m)
  • Beban Hujan (Beban yang akan memepengaruhi atap)
  • Beban Gelombang Air Laut (Beban yang berpengaruh terhadap kestabilan bangunan yang diakibatkan air laut. Seperti bangunan dermaga atau breakwater)
  • dan Beban-Beban lain

   Beban ini akan ditopang oleh struktur atas dan disalurkan menuju struktur bawah. Struktur bawah akan berkaitan dengan kondisi tanah. Tanah sebagai penopang bangunan harus diketahui kemampuannya dengan pengujian tanah. Pengujian tanah menggambarkan daya dukung tanah dan variabel-variabel dukung tanah untuk menentukan dimensi struktur bawah terhadap beban yang dimiliki bangunan. Apakah harus menggunakan struktur pondasi dalam (Pancang atau tiang bor) atau cukup menggunakan pondasi pelat.

    Sedikit gambaran tentang perhitungan struktur adalah perhitungan untuk menganalisa beban-beban yang bekerja pada bangunan atau yang mempengaruhi kestabilan bangunan dan menghasilkan output berupa kebutuhan dimensi struktur (baik dimensi balok, kolom, pondasi, tebal pelat beton, kebutuhan penulangan, posisi titik-titik kolom dan grid balok, titik-titik pondasi, apakah perlu menggunakan pondasi telapak atau pondasi pancang, kedalaman pondasi yang efektif, dan lain-lain) yang menghasilkan desain struktur yang Kuat, Aman, dan Ekonomis.

   Struktur bangunan tanpa perhitungan yang tepat akan menghasilkan pemborosan biaya dikarenakan dimensi struktur bangunan yang terlalu besar. Namun yang lebih berbahaya adalah kelemahan bangunan terhadap beban-beban yang bekerja pada bangunan. Oleh karena itu, hindari kontraktor atau konsultan arsitek yang tidak dapat menunjukkan laporan perhitungan struktur bangunan yang akan anda bangun.

2). Kontruksi bangunan

Konstruksi Bangunan terdiri dari dua suku kata yaitu konstruksi (construction) yang berarti membangun, sedangkan bangunan yang berarti suatu benda yang dibangun atau didirikan untuk kepentingan manusia dengan tujuan, biaya dan waktu tertentu. Konstruksi bangunan berarti suatu cara atau teknik membuat/mendirikan bangunan agar memenuhi syarat kuat, awet, indah, fungsional dan ekonomis.
Bangunan dikelompokkan kedalam 4 kelompok yaitu:
·         Bangunan Gedung yaitu: kantor, rumah sakit, hotel, rumah dan lain-lain.
·         Bangunan Transportasi yaitu: jalan, jembatan, rel kereta api, terminal, pelabuhan, lapanganterbang dan sebagainya.
·         Bangunan Air yaitu: bendungan, saluran irigasi, saluran drainase, bangunan bagi, gorong-gorong dan sebagainya.
·         Bangunan khusus yaitu: anjungan lepas pantai, menara jaringan listrik tegangan tinggi, menara pemancar radio, TV dan sebagainya.
Secara umum konstruksi bangunan harus memenuhi 5 syarat yaitu:
1.      Kuat dan awet, dalam arti tidak mudah rusak sehingga biaya pemeliharaan relatip menjadi murah.
2.      Fungsional, dalam arti bentuk, ukuran dan organisasi ruangan mememihi kebutuhan sesuai dengan fungsinya.
3.      Indah, dalam arti bentuknya enak dipandang mata .
4.      Hygienis, dalam arti sirkulasi udara dan cahayanya cukup sehingga penghuninya merasa nyaman dan sehat.
5.      Ekonomis, dalam arti tidak terdapat pemborosan sehingga pembiayaan menjadi relatif efisien dan efektif.


Sebuah sistem dapat didefinisikan sebagai suatu susunan bagian-bagian yang saling berhubungan atau saling tergantung satu sama lain yang membentuk sebuah kesatuan kompleks dan berlaku untuk satu fungsi. Sebuah bangunan dapat diartikan sebagai wujud fisik dari beberapa sistem dan subsistem yang saling berhubungan, terkoordinasi, terintegrasi satu sama lain sekaligus dengan wujud tiga dimensinya, serta organisasi spasialnya secara utuh.

Ketentuan Performa
·     Kesesuaian struktural, integrasi, dan keamanan Ketahanan, pencegahan, dan keamanan terhadap api Ketebalan konstruksi bangunan yang diizinkan atau yang diinginkan.
·     Pengendalian aliran udara dan aliran panas yang melewati komponen bangunan.
·     Pengendalian migrasi dan kondensasi uap air.
·     Memperhitungkan pergerakan bangunan akibat penurunan tanah, defleksi struktural, dan ekspansi atau kontruksi yang terjadi seiring dengan perubahan temperatur dan kelembaban.
·     Mengurangi kebisingan, isolasi bunyi, dan privasi akustik.
·     Ketahanan terhadap keausan, karat, dan cuaca.
·      Finishing, kebersihan dan ketentuan perawatan.
·      Aman digunakan atau ditempati.


Pertimbangan Ekonomi
·     Biaya awal termasuk material, transportasi, peralatan, dan pekerja
·     Biaya pemanfaatan atau life cycle cost, tidak saja meliputi biaya awal tetapi juga biaya perawatan, konsumsi energi, lamanya masa penggunaan, biaya penggantian, dan bunga investasi bangunan ini.

Praktek Konstruksi
·     Ketentuan keamanan (keselamatan)
·     Toleransi yang diizinkan dan ukuran-ukuran.
·     Kesesuaian dengan standar industri dan asuransi.
·     Pembagian kerja antara kerja lapangan dan kerja kantor.
·     Pembagian pekerja dan koordinasi serah terima bangunan.
·     Batasan anggaran (biaya)
·     Peralatan konstruksi yang dibutuhkan.
·     Waktu pendirian yang dibutuhkan.
·     Persiapan terhadap cuaca buruk.